Di masa penjajahan Belanda, benteng ini merupakan tangsi militer bala tentara pemerintahan Belanda, yang dibangun pada tahun 1765. benteng ini terletak tepat di depan bangunan Gedung Agung, dengan maksud untuk melindungi Residen Belanda yang bertempat tinggal di dalam gedung itu. Menilik lokasi berdirinya, benteng ini nampaknya juga sengaja dibangun untuk menghadapi gerakan militer yang mungkin timbul dari Kraton Yogyakarta, yang letaknya hanya 1 jarak tembakan meriam (meriam kuno) dari benteng ini. Ini terlihat dari letak altar meriam yang terletak disebelah Selatan (menghadap ke Kraton).
Dari atas altar kanon (meriam), kita dapat menyaksikan kesibukan lalu lintas di sekitar gedung-gedung kuno dari pertengahan abad ke 19, yang hingga kini masih terawat baik dan tetap dipertahankan keantikannya. Museum ini di buka pada hari:
Selasa s/d Minggu: Pukul 08.30-14.00 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu-Minggu : Pukul 08.30-12.00 WIB
Dari atas altar kanon (meriam), kita dapat menyaksikan kesibukan lalu lintas di sekitar gedung-gedung kuno dari pertengahan abad ke 19, yang hingga kini masih terawat baik dan tetap dipertahankan keantikannya. Museum ini di buka pada hari:
Selasa s/d Minggu: Pukul 08.30-14.00 WIB
Jumat : Pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu-Minggu : Pukul 08.30-12.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar